Sabtu, 10 Oktober 2009

Perbedaan perkembangan Psikoanalisis dan Erikson

1. Menurut Sigmund Freud :

Sigmund Freud berpendapat bahwa perkembangan manusia itu di dorong oleh libido. Libido itu sendiri merupakan energi psikik yang merupakan dorongan seksual yang sudah ada sejak manusia itu lahir dan yang setiap tahap ditandai oleh dorongan tersebut kepada dareah tubuh tertentu.

Sigmund Freud membagi 6 tahap dalam perkembangan manusia :

- Fase Oral (12-18 bulan)
Bayi aktivitasnya berorientasikan pada mulut yaitu menelan dan menghisap.
- Fase Anal (1-3 Tahun)
Pada fase ini anak mendapatkan kepuasan sensual dengan menahan atau melepaskan
feces.
- Fase Phallic (3-5/6 Tahun)
Pada fase ini anak menjadi lengket dengan orang tua dari jenis kelamin berlainan
dan kemudian mengidentifikasikannya dengan orang tua berjenis kelamin sama.
- Fase Latency (5/6- pubertas)
Pada fase ini terjadi penurunan dorongan seksual pada anak.

2. Menurut Erikson :

Menurut Erikson, perkembangan anak lebih dikarenakan oleh lingkungan sosial budaya pada anak.

Erikson membagi perkembangan anak menjadi 8 tahapan yaitu :

- Basic Trust vs Basic Mistrust (0-1 tahun)
Kebutuhan akan rasa aman apabila rasa aman dipenuhi anak akan mengembangkan
dasar-dasar kepercayaan tapi apabila tidak akan sebaliknya.
- Autonomy vs Shame & Doubt (1-3 tahun)
Anak mengembangkan keseimbangan independen dan kepuasan diri terhadap rasa malu dan
raguan.Jika tidak maka anak akan mengalami sebaliknya
- Inisiatif vs Guilt (3-6 tahun)
Anak mengembangkan inisiatif ketika mencoba aktivitas baru dan tidak terlalu
terbebani oleh rasa bersalah.
- Industry vs Inferiority (6-12 tahun)
Anak sudah mulai mampu melakukan pemikiran logis dan anak sudah bersekolah.
Bila kemampuan untuk menghadapi tuntutan-tuntutan lingkungan dihargai, maka akan
terus lebih produktif. Apabila sebaliknya akan timbul perasaan rendah diri.
- Identity vs Role Confusion ( 12 tahun keatas)
Remaja harus menentukan pemahan akan diri sendiri atau merasa kekacauan peran.
- Intimacy vs Isolation (dewasa awal)
Individu sudah mulai mencari pasangan hidup. Oleh karena itu konflik yang dihadapi
adalah kesiapan untuk berhubungan secara akrab dengan orang lain vs perasaan
terkuat.
- Generativity vs Self-Absorbtion (dewasa tengah)
Adanya tuntutan untuk membantu orang lain diluar keluarganya, pengabdian
masyarakat, dan manusia umumnya.
- Ego Integrity vs Despair (dewasa akhir)
Individu yang lebig tua mendapatkan penerimaan terhadap hidup, membuatnya dapat
menerima kematian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.